Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 54

ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.

Irab Surat AnNisa ayat 54

Ayat ini merupakan kelanjutan dari kecaman terhadap Ahli Kitab yang kikir dan iri hati. Ayat ini bertanya secara retoris tentang alasan mereka iri terhadap kaum Muslimin atas karunia yang Allah berikan.

I. Bagian Pertama: Pertanyaan Retoris Mengenai Iri Hati

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

أَمْ (Am)

Harf 'Aṭf (Huruf Penghubung)

Digunakan dalam Istifhām Inkārī (pertanyaan retoris) yang bermakna pencelaan. Artinya: "Atau apakah."

يَحْسُدُونَ (Yaḥsudūna)

Fi'l Muḍāri' (Kata Kerja Sekarang/Akan Datang)

Marfū' dengan tsubūt an-nūn. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il.

النَّاسَ (An-nāsa)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb (berharakat fatḥah). Menunjuk kepada kaum Muslimin.

عَلَىٰ مَا ('Alā mā)

'Alā (Jārr) + (Ism Mawṣūl Majrūr)

Jārr wa Majrūr terkait dengan Yaḥsudūna. Artinya: "atas apa yang."

آتَاهُمُ (Ātāhumu)

Fi'l Māḍī

Hā' (ـهم) adalah Maf'ūl bih Awwal.

اللَّهُ (Allāhu)

Fā'il (Subjek)

Marfū'.

مِن فَضْلِهِ (Min faḍlihī)

Jārr wa Majrūr

Ḥāl (Keadaan) atau Muta'alliq dengan Ātāhumu (sebagai Maf'ūl bih Ṡānī yang dihilangkan).




II. Bagian Kedua: Penegasan Pemberian Karunia kepada Keluarga Ibrahim

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

فَقَدْ (Fa qad)

Fā' (Sababiyyah/Ta'līliyyah - Sebab/Penjelasan) dan Qad (Harf Taukid)

Memberi penegasan atas respons terhadap pertanyaan retoris sebelumnya.

آتَيْنَا (Ātaynā)

Fi'l Māḍī

(نا) adalah Fā'il (Kami/Allah).

آلَ إِبْرَاهِيمَ (Āla Ibrāhīma)

Maf'ūl bih Awwal (Objek Pertama)

Manṣūb. Ibrāhīma adalah Muḍāf Ilaih yang Majrūr dengan fatḥah karena Mamnu' min aṣ-Ṣarf (nama non-Arab).

الْكِتَابَ (Al-kitāba)

Maf'ūl bih Ṡānī (Objek Kedua)

Manṣūb.

وَالْحِكْمَةَ (Wa al-ḥikmata)

Wāw ('Aṭf) dan Ma'ṭūf

Manṣūb, di-'aṭaf-kan kepada Al-Kitāba.

وَآتَيْنَاهُم (Wa ātaynāhum)

Wāw ('Aṭf) dan Fi'l Māḍī + Hūm (Maf'ūl bih Awwal)

Di-'aṭaf-kan kepada Ātaynā.

مُّلْكًا (Mulkan)

Maf'ūl bih Ṡānī (Objek Kedua)

Manṣūb.

عَظِيمًا ('Aẓīman)

Na'at (Sifat)

Manṣūb, mengikuti Mulkan.


🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Istifhām Inkārī: Pembukaan أَمْ يَحْسُدُونَ (Atau apakah mereka dengki?) adalah pertanyaan retoris yang bermakna pengingkaran dan pencelaan. Tujuannya adalah untuk mengatakan: Tidak ada alasan yang sah bagi mereka untuk iri, karena karunia Allah diberikan berdasarkan kehendak-Nya yang bijaksana.

  2. Kata Kerja Yaḥsudūna (Iri): Kata kerja يَحْسُدُونَ (iri) dalam Al-Qur'an sering kali mengambil objek langsung (النَّاسَ) dan menggunakan preposisi 'Alā (عَلَىٰ مَا) untuk menunjukkan atas apa kedengkian itu diarahkan.

  3. Kata Kerja Dua Objek (Ātāhumu): Kata kerja آتَاهُمُ (Dia telah memberi mereka) memiliki dua objek:

    • Objek 1: Hā' (ـهم) yang kembali kepada orang-orang beriman/Nabi Muhammad .

    • Objek 2: Dihilangkan, tetapi dijelaskan oleh Jārr wa Majrūr مِن فَضْلِهِ (dari karunia-Nya).

  4. Fā' Ta'līliyyah: فَقَدْ آتَيْنَا (maka sungguh Kami telah memberikan) menggunakan Fā' yang menunjukkan alasan atau penjelasan (Ta'līliyyah). Allah memberikan karunia (Kitab, Hikmah, dan Kekuasaan Besar) kepada keluarga Ibrahim (yang darinya Nabi Muhammad berasal), yang menunjukkan bahwa pemberian karunia adalah hak prerogatif Allah, bukan subjek iri hati.

  5. Mamnu' min aṣ-Ṣarf: Nama إِبْرَاهِيمَ (Ibrahim) adalah Mamnu' min aṣ-Ṣarf (tidak boleh ber-tanwin dan Majrūr dengan kasrah). Dalam posisi Muḍāf Ilaih (yang seharusnya Majrūr), ia di-jarr dengan fatḥah.

Ayat ini membantah hak Ahli Kitab untuk iri atas kenabian Muhammad , dengan menunjukkan bahwa garis keturunan kenabian dan kekuasaan sudah lama ditetapkan Allah dalam Ālu Ibrāhīm, dan Allah berhak meneruskan karunia tersebut kepada siapa pun yang Dia kehendaki.







Gemini dapat membuat kesalahan, jadi periksa kembali responsnya